Langsung ke konten utama

Mau Bikin Liputan? Mulailah dengan Perencanaan


Saatbuat konten jurnalistik apapun, entah dalam bentuk tulisan, foto, ataupun video, kamu tak hanya perlu perangkat pendukung seperti recorder, kamera, tripod, smartphone, clip-on, dan lain-lain. Soal alat, itu bisa jadi kebutuhan nomor dua. Artinya, di atas itu, ada yang lebih penting, yaitu perencanaan. 
Pada umumnya, tahap perencanaan masuk dalam tahap pra-produksi. Tujuan perencanaan agar saat memulai produksi alias turun lapangan, kita tak kelabakan dan tahu mau ngapain aja. Dengan perencanaan yang bagus, akan menghemat biaya produksi dan waktu. 
Berikut ini cara-cara membuat perencanaan liputan:

1. Tema
Ada banyak hal disekitar kita yang bisa dijadikan tema liputan. Cara menemukannya (lebih tepat: menangkapnya) adalah dengan menajamkan kepekaan terhadap segala sesuatu. Mulailah dengan pertanyaan apa yang menarik dari hal ini atau tempat ini?

2. Lokasi
Tentukan di mana saja lokasi yang perlu kamu datangi untuk membuat liputan tersebut, seperti lokasi tempat tinggal narasumber, atau tempat yang menjadi objek liputanmu. Tuliskan dengan detail nama tempatnya. 

3. Waktu
Waktu menjadi sangat penting. Biasanya dirumuskan dalam hari seperti berapa hari yang diperlukan untuk menyelesaikan satu produk, termasuk perencanaan, taping, menulis naskah, editingm hingga publish konten

4. Anggle 
Menentukan anggle bertujuan untuk menajamkan tema, dan memberi batasan agar tak semua hal menjadi topik yang dibicarakan dalam liputan.

5. Narasumber
Tentukan siapa yang menjadi narasumber utama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Sertakan juga dengan posisi mereka dalam liputan tersebut. Akan sangat baik jika kamu mencari tahu terlebih dahulu latar belakangnya

6. Daftar pertanyaan
Menajamkan anggle membutuhkan daftar pertanyaan. Buatlah daftar pertanyaan yang bakal kamu ajukan sebelum bertemu narasumber. Gunakan 5W+1H dan b

7. Outline
Outline adalah kerangka awal dari script. Kamu perlu menuliskannya dalam bentuk poin-poin yang terstruktur. Outline akan memudahkanmu dalam menulis naskah.

8. List kebutuhan gambar
Jika kamu memproduksi sebuah audio visual, uraikan kebutuhan gambar apa saja yang akan muncul dalam videomu. Buatlah dengan detil termasuk anggle atau komposisi video. 

Itulah hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat membuat rancangan liputan. Semoga berguna.

#tugas2
#pptv2021 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Larantuka, Toleransi Umat Beragama yang Bukan Puisi

Di bulan September 2020 lalu, saya diajak oleh dosen saya, Ibu Rini Kartini untuk terlibat dalam peliputan toleransi umat beragama di Larantuka. Bagi saya, selama 4 hari di kota Larantuka untuk tujuan produksi itu seperti mengajak saya pulang dan melihat lebih jauh tentang kota ini.  *** Saya lahir di Larantuka, kota kecil di bagian timur Flores. Saking kecilnya, orang sangat akrab dengan kalimat macam ini; " ke atas ko? " atau " ke bawah ko? ". Kalimat itu dilontarkan oleh para konjak (istilah untuk seseorang yang membantu sopir mikrolet) saat menawarkan jasa angkutan mereka.  Kota kecil ini bisa dikelilingi hanya seharian, itu pun dengan jalan kaki. Bisa juga tidak sampai sehari, jika menggunakan sepeda motor.  Orang-orang mengenalnya dengan kota tua, kota Ratu, atau kota Renha, tempat kerajaan Katolik tertua satu-satunya di Nusantara berdiri hingga kini. Kapela Tuan Ana yang ada di kota Larantuka. (Foto: google) Saya tumbuh di kota yang sederhana ini;...

Are Indonesian Universities Failing to Protect the Victims of Sexual Assault?

Are Indonesian Universities Failing to Protect the Victims of Sexual Assault? Analisis salah satu tayangan Vice Indonesia, pertama kali tayang di kanal youtube Vice pada 7 April 2019 Tema Penangan pelecehan seksual di kampus Indonesia  Latar Belakang Produksi Berangkat dari pengakuan dari korban pelecehan seksual bernama Agni (bukan nama sebenarnya), yang dilecehkan oleh HS, seorang mahasiswa rekan KKN saat melakukan KKN di Maluku pada 2017. Agni dan HS adalah mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Madah) Yogyakarta. Kasus ini mencuat saat ia menuntut ketidakadilan atas nilai KKN yang diperoleh serta tidak ada tindakan serius oleh beberapa pihak tempat ia melapor. Banyak riset yang menyebutkan bahwa, minimnya bukti bahkan nyaris tidak ada, membuat orang-orang tidak mempercayai kasus semacam ini. Tak hanya itu, budaya patriarki yang kuat menyebabkan masyarakat cenderung menyalahkan korban, bahkan melanggengkan pelecehan seksual yang terjadi termasuk di ranah kampus sekalipun. Ruang aman ...